MyLAND

#bloggerperempuan #BPN30dayChallenge2018

Day 1 BPN 30 Day Blog Challenge Rasakan apa yang kau tulis lalu tulis apa yang kau rasakan Blog merupakan catatan harian digital berupa tulisan, gambar dan video. Capaian di tahun ini tidak pernah saya duga, berawal dari blog tulisan biasa yang membawa saya mengikuti event yang luar biasa. Salah satu event tersebut adalah Anugerah Puspiptek 2018, yang diikuti lebih dari 200 tulisan. Saya salah satu pemenang dari event tersebut dengan mengangkat tema tentang Peta Digital . Menulis blog menjadi motivasi hidup dan merupakan bagian dari ibadah. Karena ada kekuatan memberikan informasi dan nilai tambah bagi pembaca.  Menulis mewujudkan pikiran liar, bahkan banyak tulisan buku dapat diwujudkan dalam film. Banyak kebaikan hidup dapat kita bagikan. Blog juga menjadi aktivitas rutin selain sebagai dosen, contoh blog pembelajaran https://ideideideide.blogspot.com/, menularkan virus menulis kepada para mahasiswa lingkungan terdekat saya. Kemudian mulai merambah dan belaja

Rek.. ayo Rek.. kumpulno botol bekas Rek.. ayo Rek.. numpak Suroboyo Bus Kecipir di tandur nduk oro-oro, dilanjari wis dadi caramel Ojok kuatir nglencer nang Suroboyo, onok Suroboyo bus arane Jangan Bayem ayam bakar, disogohno dayoh enak natane Jaman biyen narik cikar, jaman saiki Suroboyo bus tumpakane S epuluh botol bekas ukuran tanggung telah siap untuk menukarkan tiket Suroboyo Bus. “10 botol bekas ma sudah tak siapin, keliling Surabaya naek bus pemakan sampah.” tutur Fathan, anakku yang menginjak usia 5,5 tahun. Terminal Purabaya, pemberangkatan Suroboyo Bus di pintu keluar terminal Foto : Koleksi Pribadi Suroboyo Bus satu-satunya bus di Indonesia yang berbeda dengan bus lainnya, Dinas Perhubungan Kota Surabaya bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya memiliki bus tersebut yang pembayarannya dengan cara setor sampah. Suroboyo bus juga telah mendunia,

Rek ayo rek belajar Bahasa coding!! S enang dan bangga ketika diterima coding mum pada tahun 2016, menjadi bagian dari ibu-ibu belajar coding . Harapan dan keinginan saya terkabulkan melalui program ini, meskipun pekerjaan saya sehari-hari sebagai dosen di Prodi. Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, saya belum mengenal bahasa coding tetapi ada jiwa wirausaha dalam diri yang ingin saya bagi dengan para ibu-ibu rumah tangga lainnya karena mereka juga berhak untuk belajar. Seringkali melihat katalog yang ada di website kemudian muncul pemikiran “Bagaimana membuat seperti itu ya? kemudian bersama ibu-ibu memanfaatkan website untuk tambahan pendapatan keluarga, melalui handphone smartphone atau android ”.   Salah satu alasan saya menekuni belajar coding kedepannya adalah membantu suami mencari tambahan pendapatan keluarga, menjadi kebanggaan anak-anak bahwa ibu mereka “ Coding Mum ” (dapat menguasai bahasa coding kereeeen) B ersama coding mum dan pe